Skip to main content

Alun-alun Pasuruan

Alun-alun Kota Pasuruan Berada di jantung Kota Pasuruan, ditandai dua buah gapura berwarna hijau yang berada disisi timur dan barat alun-alun.
Jika menilik lebih dekat, alun-alun kota Pasuruan lebih identik sebagai sebuah taman, dengan deretan tanaman hias yang tertata rapi menyembul diantara hamparan rerumputan hijau. Nampak begitu asri serta terasa sejuk terutama di pagi dan sore hari.
Di sebelah barat alun-alun nampak megah Masjid Jami’ Al Anwar, merupakan bangunan bersejarah yang telah berdiri sejak lebih dari lima abad yang lalu, dengan beberapa kali mengalami pemugaran. Masjid Jami’ Al Anwar saat ini menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan umat Islam di kota Pasuruan. Di bagian belakang Masjid Jami’ Al Anwar terdapat makam ulama dan para tokoh penting, diantaranya makam KH. Abdul Hamid. KH. Abdul Hamid yang dilahirkan di Lasem, Rembang, Jawa Tengah ini dikenal sebagai seorang ulama besar kharismatik, tokoh pendiri Pondok Pesantren Salafiyah. Makam beliau tidak pernah sepi dari peziarah yang datang dari berbagai daerah.
Gerbang Timur

Alun-alun utara

Masjid Jami'

Inside Alun-alun Pasuruan

Inside (Selatan)

Inside (Selatan)

Inside (Timur)

Alun-alun Timur

Sedangkan di bagian timur alun-alun terdapat pemukiman penduduk, dibagian selatan pertokoan, dan di bagian utara terdapat kantor pos serta tower PDAM. Alun alun kota Pasuruan secara geografis tidak jauh dari pantai utara Jawa, hanya sekitar 3km kearah utara sudah mencapai bibir pantai. Disepanjang sisi pantai lebih didominasi pemukiman penduduk, yang sebagian warganya berprofesi sebagai nelayan.Alun-alun Kota Pasuruan bisa menjadi alternatif wisata keluarga yang murah meriah.

Night View

Tugu Alun-alun


Tugu with air mancur






Comments

Popular posts from this blog

Makam Ir.Satro Surotoko

Pohon Besar Ditengah-tengah makam Jalan Ir.Sastro Surotoko dari Jl. Ki Hajar Dewantara Jalan Menuju Makam Jalan Di samping jalan menuju ke makan Makam Ir.Sastro Surotoko

Silsilah Mbah Soehargo Kartohargo

05.00 Soetijah Kartohardjo + R. Soehargo Kartohargo 05.01. Siti Chasanah Kartohargo + H.C. Lahenda 05.01.01.  Lestari Rahayu Lahenda+ J.E. Sahetapy 05.01.01.01. Elfina Lebrina Sahetapy 05.01.01.02. Athilda Henriete Sahetapy 05.01.01.03. Wilma Laura Sahetapy 05.01 .02. Kresnoharyono Lahenda + Katarina Setiowati 05.01.02.01. Marcelina Denise Lahenda 05.01 .03. Farida Lahenda, [+ Dharma Setiawan] 05.01.03.01. Daniel Henri Setiadharma Setiawan 05.01.03.02. Emmanuel Christian Setiawan 05.01 .04. Hary Dumana Lahenda + Galuh Nuraini 05.01.04.01. Richard Toby Lahenda 05.01.04.01.01.            Charles Gideon Lahenda 05.01 .04.02. Tommy Natanael Lahenda 05.01 .05. Andy Resangka Lahenda + Arief Maria Ulfa 05.01.05.01. Patrick Fady Lahenda 05.01 .05.02. Elza Fady Lahenda 05.01 .06. Sat Janu Hari Adi Lahenda + Wahyu Pinasthi 05.01.06.01. Yonas Nova Irawan Lahenda 05.01 .06.02. David Henry Lahenda 05.01 .06.03. Tabita Cindy Lahenda 05.01 .07. Rheny Setiati Lahenda

Makam Untung Suropati - KebonAgung

Untung Suropati (lahir di Bali, 1660 – meninggal dunia di Bangil, Jawa Timur, 5 Desember 1706 pada umur 45/46 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang di Pulau Jawa. Untung Suropati, Nama aslinya tidak diketahui. Menurut Babad Tanah Jawi ia berasal dari Bali yang ditemukan oleh Kapten van Beber, seorang perwira VOC yang ditugaskan di Makasar. Kapten van Beber kemudian menjualnya kepada perwira VOC lain di Batavia yang bernama Moor. Sejak memiliki budak baru, karier dan kekayaan Moor meningkat pesat. Anak kecil itu dianggap pembawa keberuntungan sehingga diberi nama Si Untung. Ketika Untung berumur 20 tahun, ia dimasukkan penjara oleh Moor karena berani menikahi putrinya yang bernama Suzane. Untung kemudian menghimpun para tahanan dan berhasil kabur dari penjara dan menjadi buronan. Makam Pahlawan Untung Suropati Tampak Depan Tampak Samping Lubang Naga/Ular (mitos) Tampak Samping (Tangga ke sungai) Hasil Foto from Nokia 2700 Classic